lagu

Minggu, 15 Februari 2015

letto0ssi.blogspot.com – Anda saat ini sedang dilanda “Galau” tidak usah berputus asa, ingat saja semua itu anugrah dari Tuhan, jadi percayakan bahwa Tuhan tidak akan menguji umatnya melebihi dari batas kemampuan. Dan pada kesempatan kali ini saya akan berbagi ucapan tentang kata kata mutiara, siapa tahu dengan adanya motivasikata mutiara ini bisa menjadi penyemangat jiwa-jiwa yang saat ini sedang dilanda galau.Langsung saja simak kata-kata mutiara terbaru dibawah ini.

Cinta itu sebenarnya tidak pernah salah, namun yang salah adalah yang menjalani cinta, karena telah memberikan cinta pada orang yang salah.
Aku tidak mengharapkan kau akan berkata bahwa aku orang terpenting dalam hidupmu, namun aku hanya berharap, jika suatu saat nanti , saat kau melihat aku. Kau akan tersenyum padaku dan berkata “Dialah orang yang selalu sayang padaku”
Seribu kata maaf yang kau keluarkan dari mulutmu, tak akan mampu untuk mengobati setitik luka dalam hatiku.
Luka yang paling dalam ialah luka yang tidak mampu dilihat oleh mata, sedangkan kesedihan yang paling dalam ialah kesedihan yang tidak mampu terungkapkan oleh kata-kata
Jika aku berkata, aku tak lagi membutuhkanmu. Maka aku adalah orang munafik, karena dalam setiap hariku, aku selalu mencarimu.
Meski aku tidak bisa menjadi sebuah pena yang bisa melukis kebahagiaanmu, namun aku bisa menjadi pengahapus yang mampu menghapus kepedihanmu.
Jika suatu saat kita berpisah, aku rela. Namun hanya satu pintaku jangan pernah lupakan aku yang pernah mengisi hatimu.
Jangan pernah menjanjikan sesuatu yang engkau sendiri belum bisa pasti untuk menepatinya.
Aku ingin hubungan kita berakhir dengan bahagia, berpisah bukan karena adanya orang ke tiga atau terpisah karena kita berbeda. Tapi karena waktu dimana aku tak lagi bisa bernafas dan berdiri untukmu.
Masih adakah yang lebih tulus dari orang yang sabar menunggu sesuatu, meski orang tersebut mengetahui bahwa dia tidak akan mampu meraihnya?
Hal tersulit yang aku rasa adalah, dimana aku sakit terus bertahan denganmu. Namun aku juga tak mampu hidup tanpamu.
Tuhan, jika Engkau mengirimkan dia sebagai jodohku, maka ajarkanlah dia cara mengahargai dan memahami perasaanku. Bahwa aku sangat menginginkan dia sebagai pendamping hidupku.
Mungkin aku memang tak seberuntung kupu-kupu yang telah diciptakan untuk memiliki warna yang indah dan elok, namun aku sangat bersyukur karena aku diciptakan untuk bisa memiliki dirimu.
Tak ada kata lelah untuk tetap bertahan denganmu, yang ada hanya perasaan gundah tentang kesetiaanmu.
Aku layaknya “Matahari” yang tiada lelah untuk menyinari bumi. Dan akupun juga tiada pernah lelah ntuk terus berada disampingmu. Karena Tuhan takdirkan aku begitu..
Yang ada dalam hidupku, hidup hanya sekali, mati sekali dan cintapun juga sekali.
Ada saatnya aku harus rela untuk melepaskan apa yang bukan menjadi milikku. Dan aku pasrahkan semuanya pada Tuhan.
Jika kau menginginkan kesuatu melebihi dari batas kemampuanmu, hal tersebut tidaklah mungkin. Karena setiap manusia yang ada didunia ini ada batas ukurnya sendiri.
Aku tak mempunyai segalanya seperti yang lain, tapi aku punya hati yang selalu setia padamu.
Andai engkau tahu, dan mampu menyadari. Bahwa hal terindah yang pernah aku dapatkan adalah saat aku bertemu dengan dirimu.
Aku berusaha untuk selalu ada saat engkau membutuhkan, karena memang begitulah diriku yang sebenarnya, yang ingin melihatmu bahagia.
Dalam hidupku, aku ingin menjadi sayap yang selalu berada disampingmu dan siap menerbangkan dirimu kembali saat kau terjatuh.

Aku ingin menjadi sepi yang bersemayam di kedalaman hati; milikmu, tentu saja. ~

Aku keliru, melupakanmu tak semudah mengganti baju. 

Sehening apa pun kita, selalu saja ada suara, ialah detak rindu, yang paling setia menunggu.

Pada mentari yang menyambut pagi, pada kicauan burung yang setia menyapa, mengapa rindu masih tertahan pada rasa yang sama. 

Kau buang kemana kunci rumahku, hingga tak ada yang dapat masuk; selain kamu.

Untuk pagi ini, rindu dan temu masih belum ingin bersekutu. Maka sekali lagi, hati dipaksa untuk berbesas sabar, lagi.

Airmata kembali menyapaku, ketika pena mulai menuliskan sajak tentang rindu. 

Sekali-sekali aku ingin meredupkan seluruh cahaya di hatimu. Agar kau tau gelapnya perasaanku saat engkau meninggalkanku. 

Rindu adalah pelanggan setia, Saat sepi menjadi bintang utamanya. 

Senyummu begitu mempesona; Dari dasar jurang luka, kau bangunkan rasa yang disebut cinta. 

Jika rasa ini sesat, biarkan kumengembarakan nikmat, walaupun hanya sesaat. 

Kupeluk sunyi sebatas janji, segaris larik pada puisi; di sudut mata aku buta, untuk cinta yang baru kuterka. 

Setia itu tentang penantian. Tapi kamu tak suka menunggu; lalu kita menjadi sekian, sebab aku berlalu. 

Tuhan, bunuh aku sekarang juga. Aku tak mau lihat manusia bangga akan dosa. 

Jika ini penantian, maka hujan adalah air mata kesedihan -- Ratapan langit karna sebuah ketulusan disia-siakan. 

Bantu aku untuk membenci waktu, karena disaat bersamaan – Aku terlalu merindukanmu. 

Barangkali, Tuhan telah beri dua jalan yang harus kulakukan. Dan kupilih jalan kecil tiada kecemasan. 

Di suatu zaman, kebahagiaan adalah saat di mana perang hilang, dan kasih sayang kembali terbilang. 

Perkara perihnya luka; biarlah doa yang meminta, Tuhan yang menyembuhkan kita. 

Di matamu tiada lagi air mata setelah kutanam cinta. Dan aku tumbuh di dalamnya tanpa luka. 

Sejak cinta tiada dari kita, aku dan kau kerap bertukar luka dengan airmata. 

Gadis itu sangat lucu -- Entah kenapa; Aku ingin memburu, senyumnya yang buatku merindu. 

Dihatimu aku ingin bermetamorfosa; menjadi seekor kupu-kupu yang melingkari kebahagiaanmu.

Ada senyum yang buatku lupa, saat dimana luka berada dan rindu tak lagi menyapa. 

Bersama embun; kutitipkan rindu, biarkan ia membawa pilu sepeninggalnya waktu. 

Aku akan tiba -- di sebuah puisi; dimana hanya ada tangisanmu yang melingkari angka-angka arloji. ~

Aku ingin mengunjungi pasar malam di kepalamu dan membeli baju baru untuk puisiku.

Kelak, jika waktuku tiba. Aku hanya ingin satu, mati dipelukanmu. 

Entah, aku melihat di matamu ada kesunyian, seperti air yang diam, saat kita bertemu malam. 

Senyum kecil akan senang merayap di wajahku, bila kamu menuliskan puisimu, tepat di ulu hatiku. 

Ada melodi lain yang lebih dari merdu; sapaanmu. 

Kita adalah lagu-lagu yang seirama, yang dinyanyikan pada kesempatan berbeda. 

Karena luka selalu punya cara untuk membuat airmata jatuh. Melalui cinta salah satunya. 

Kasih sayang kuasuh agar dukamu kemudian dibasuh. Dan cinta kuasah agar terpangkas sedihmu yang basah. 

Aku tidak sedang memiliki cinta dengan pasangan, namun setiap sujud dan rafal doa telah ku sebut cinta; pada Tuhan.

Separuh nafas bernuansa hati hinggap dimalam sunyi aku terbangun dari bayang tentangmu yang baru bertamu dikepala ku. 

Melangkahlah kamu, cukup kukenang kita dalam ingatanku. Bahagialah kamu, doaku selalu memelukmu. 

Biarlah airmata ini menuliskan namamu, ketika rindu menyapaku. 

Tak ada puisi yang tak merintih perih,sebab, kepergianmu cukup belati pada tubuh puisi.

Ada yang menggigil ketika pagi berembun; sebatang krisan yang tumbuh sendirian dan kenangan yang kau abaikan. 

Merelakan, seringkali menyakitkan. Tapi akan membahagiakan -- pada akhirnya. 

Diantara duka yang ada, kehilanganmu adalah duka yang paling menyesakkan dada.

Bibir mungilku masih merapal doa yang sama; tentang 'kita' dengan bulir air mata. 

Kelak kita juga kan bersama seperti anganku anganmu di setiap detak detik merambati hari mengaliri heningnya sunyi.

Pagi diantara sibuknya Jakarta, rindu masih utuh menghujam tanpa jeda. 

Di kota kenangan; lambaian tanganmu telah diberkati suara kokok ayam jantan, membangunkan tentangmu yang tidur di ingatan. 

Di perempatan itu, akulah nyala lampu merah; berkedip genit, bermonolog tentang kedatangan dan kepergian. 

Di kota ini: kita dikisahkan sebagai sepasang merpati jatuh cinta, yang akhirnya memilih pergi daripada saling melukai. 

Ku kira menjauh itu pergi, ternyata arah kerinduan. jika dekat kita hanya kawan, maka cinta ini milik tuhan.

Pada tubuh yang rindu, sesak telah tumbuh menjadi belukar, hanya pelukanmulah segala sakitnya merindu bisa ditawar. 

Kelak ketika kau rindu pagi yang indah, sujudlah pada selembar sajadah, di sana; segala yang indah telah melimpah. 

Kau bacakan duka dengan kedua matamu, kudengar gemericik kesedihan mengaliri mataku; seperti tanda baca koma--tak ada hentinya. 

Di tangan Tuhan, cinta telah lebih dulu jatuh, pada imanmu yg tak runtuh. 

Jika cinta, katakan -- atau ia menjadi kutukan. 

Mendoakan kekasihmu dari jauh tak membuat rindumu sembuh. Itu hanya cara rindu menghibur cinta agar luka tak makin menganga 

Di kedai ini, tak ada yang tersisa. Mungkin, hanya basah ciuman kita. Di luar, jalanan sunyi gerimis, silam sekali. 

Bingkisan rindu itu rapi kusimpan dalam lemari; sebagai hadiah saat kau kembali. 

Aku ingin menjadi prasa. Dari cinta yang kau jatuhkan dengan air mata. 

Dirimu, sayang, nada sumbang pada gitarku; yang kupetik seumur rindu. ~ @ojinx_

Tubuhmu, cahaya terang. Aku, lautan tenang, seketika bergelombang. 

Salahkah dia yang menangis di tengah hujan sambil membaca puisi yang amat perih. Dan berkata; puisi tak seindah hati. 

Aku keliru, melupakanmu tak semudah mengganti baju. 

Di tanganmu, cinta hanyalah burung kertas; sesekali terbang cemas, berkali-kali jatuh terhempas 

uhan, lumpuhkan ingatanku; agar rinduku bersemayam tenang di masa lalu. 

Sebagai sajak, cinta selalu menuliskan kesedihannya dengan bijak. 

Kusederhanakan kebahagianku, dengan hanya mencintaimu. 

Jangan coba-coba melawan, engkau pasti kalah dengan kebahagiaan. 

Kuberi kamu dahan rapuh untuk dipatahkan; hatiku, jangan. 

Akan aku tulis puisi tuk sebuah senyum dengan pena kekaguman dan tinta kerinduan.

Hujan; payung-payung mekar di atas kepala tetapi tidak di dada kita. 

Mungkin ini sebenarnya rindu; tetap bertahan diantara pelukan airmata. 

Besok puisiku mati bunuh diri. Katanya, kata-kata tak lagi berarti bila tak ada bukti. 

Silahkan dicicipi, puan. Hidangan hati telah tersaji. Ini terbuat dari dua bumbu; kesedihan dan kebahagiaanmu. 

Saat rindu terbentang oleh jarak maka kesetian adalah sebuah tantangan. 

Aku tak mampu berbicara romantis. Tapi ambilah buku itu, di situ: puisiku yang selalu berbahasa dirimu. 

Malam tanpa mimpi, di mana hujan turut menemani, terasa waktu begitu sunyi, saat kau tak lagi ada disisi. 

Biarkan ku lukis senja di matamu, agar ku dapat nikmati setiap waktu. 

Sekarang, rinduku terasa melilit, merintih mencari senyummu yang sudah menipis sedikit demi sedikit.

Di permulaan waktu ini, coretanku akan menjadi saksi, dari bentangan huruf dan kata-kata, menjadi kisah kita, tentang cinta. 

Menangis di bawah pohon itu dan berkata: "kau masih mengurungku". Tak ada jawaban, sebab kebijakan duniawi itu diam. 

Dalam tangis yang berserakan aku menunduk terisak dalam cerita. Memeras air mata dalam akhir dilema. 

Larutkan aku, Tuhan; pada kesepian di air matanya yang entah. Sebab selain kebahagiaannya, kumau mengantikan kesedihannya. 

Jika kenangan adalah ingatan yang abadi, maka di dalamnya kamu ialah seseorang yang tak pernah pergi. 

Hatimu yang belantara, memilih tersesat aku didalamnya. Matamu yang telaga bahagia aku mengarunginya.

Bukankah tawamu hanya kiasan penutup kesedihan. Sorotan matamulah yang selalu menjadi kebenaran. 

Aku tak lagi memikirkan tentang lara atau airmata, karena aku hanya ingin kau bahagia. 

Di gubuk reotku kau dulu pernah tinggal dan membentuk cerita, meski hanya sementara. 

Sepatah jarum kasih sayang ini, Sayang; akan merajut kembali robekan cinta kita. Simpanlah, jangan sampai patah. 

Cinta yang matang, jatuh -- di hati yang lapang. 

Rindu adalah seluruh yang bertumbuh dalam tubuh, dan segala yang bertambah, dalam tabah.
Semoga dengan kata-kata mutiara  diatas, bisa menjadi obat atas perasaan anda saat ini dan menjadikan anda tidak merasa galau lagi (^^,) keep your smile!! Jangan lupa bagikan juga pada saudara atau teman anda yang saat ini sedang merasa galau.